PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM DESA RAMBIPUJI MELALUI KEGIATAN DESA FARMASI 2024
Desa Farmasi merupakan salah satu program kerja dari Departemen Pengabdian Masyarakat BEMF Farmasi Unej yang memfasilitasi mahasiswa farmasi untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat desa sekaligus menegakkan salah satu peran dan fungsi mahasiswa sebagai social control. Desa Farmasi kali ini berlangsung di Desa Rambipuji, kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Pelaksanaan desa farmasi tahun ini berlangsung selama 3 hari yaitu pada tanggal 5 Mei 2024, 14 Juni 2024, dan 15 Juni 2024. Acara ini diadakan secara offline selama 3 hari pada Lokasi yang berbeda yaitu di Kantor Kecamatan Rambipuji, SDN 01 Rambipuji, dan Kantor desa Rambipuji.
Pada hari pertama ini, kegiatan dimulai dengan senam bersama yang melibatkan komunitas lansia dari desa Rampipuji, yang tergabung dalam kelompok Karang Werda. Senam lansia yang kami lakukan ini bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik para lansia, meningkatkan fleksibilitas, kekuatan otot, serta melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menanam tanaman obat (TOGA) bersama yang telah disediakan oleh panitia. Panitia acara telah menyediakan berbagai jenis tanaman obat yang siap ditanam yaitu seperti Lidah buaya, jahe merah, dan sereh. Kelompok lansia desa Rampipuji secara antusias berpartisipasi dalam menanam berbagai jenis tanaman obat yang dikenal dengan sebutan TOGA. Tanaman obat yang ditanam dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan kesehatan sehari-hari, seperti pengobatan tradisional dan pencegahan penyakit.
Setelah kegiatan menanam toga, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis (medical check up). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara panitia desa farmasi, diesnatalis Fakultas Farmasi Universitas Jember (FF Unej) dan Pioneer. Pemeriksaan kesehatan yang diberikan meliputi cek gula darah, tekanan darah (tensi), asam urat, dan kolesterol. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini berbagai masalah kesehatan yang umum dialami oleh lansia. Melalui pemeriksaan ini, masyarakat desa, terutama para lansia, mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif tanpa biaya, yang membantu mereka mengetahui kondisi kesehatan mereka dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka. Secara keseluruhan, kegiatan pada hari pertama ini tidak hanya fokus pada aktivitas fisik melalui senam, tetapi juga menekankan pentingnya pemanfaatan tanaman obat dan pemeriksaan kesehatan preventif. Kombinasi dari kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia di desa Rampipuji.
Pada hari kedua acara Desa Farmasi, kegiatan akan dilaksanakan di SDN 01 Rambipuji dengan peserta meripakan anak-anak kelas 4 dan 5. Acara dimulai pukul 07.45 di salah satu ruang kelas dengan pembukaan resmi oleh ketua BEM Fakultas Farmasi Unej dan kepala sekolah, yang memberikan sambutan dan memperkenalkan tujuan dari kegiatan hari ini. Tim dari Fakultas Farmasi Universitas Jember (FF Unej) memperkenalkan diri, termasuk anggota Pioneer yang akan memberikan penyuluhan mengenai DaGuSiBu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) terkait obat. Penyuluhan dimulai pukul 08.05 hingga pukul 09.05 dengan materi yang disampaikan secara interaktif, menggunakan bantuan visual seperti slide presentasi, gambar, dan video pendek. Anak-anak diajarkan cara mendapatkan obat yang aman, penggunaan obat yang tepat, penyimpanan yang benar, dan pembuangan obat yang sudah tidak digunakan atau kadaluarsa dengan benar untuk mencegah dampak negatif pada lingkungan.
Setelah penyuluhan, ada sesi quiz atau tanya jawab dimana siswa-siswi kelas 4 dan 5 diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh Pioneer. Acara dilanjutkan dengan games mulai pukul 09.10 hingga 09.40. Games ini dirancang untuk memperkuat kekompakan anatar siswa siswi. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan kelompok yang memenangkan games akan mendapatkan hadiah yang telah disediakan oleh panitia.
Pada hari terakhir acara Desa Farmasi, kegiatan difokuskan pada ibu-ibu PKK Rambipuji dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan tanaman obat keluarga. Acara dimulai pukul 09.45 di aula kantor desa Rambipuji dengan sambutan hangat dari saudari Pamelia Agnes selaku Ketua Pelaksana Desa Farmasi 2024, saudara Khofi Al Yazid selaku ketua BEMFF Unej, serta kepala desa Rambipuji yaitu ibu Dwi Diyah Setyorini, yang menyampaikan pentingnya pemanfaatan tanaman obat keluarga dalam menjaga kesehatan keluarga secara alami dan ekonomis. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan demo praktik pembuatan jamu modern kunyit asam. Tim Panitia desa farmasi memandu demo ini dengan sangat rinci, mulai dari pemilihan bahan yang berkualitas, proses pengolahan yang higienis, hingga cara penyajian jamu kunyit asam yang menarik dan enak dikonsumsi. Ibu-ibu PKK diajak untuk berpartisipasi langsung dalam proses pembuatan, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami setiap langkah dengan baik. Demo ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di rumah.
Setelah sesi demo dan praktik, peserta diberikan kesempatan untuk mengisi kuisioner yang telah disiapkan oleh panitia. Kuisioner ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman dan penerimaan ibu-ibu PKK terhadap materi yang telah disampaikan. Pertanyaan dalam kuisioner mencakup pemahaman tentang jenis dan manfaat tanaman obat keluarga, proses pembuatan jamu kunyit asam, serta keinginan dan kesiapan mereka untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari kuisioner ini akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan dan sebagai dasar perbaikan untuk kegiatan serupa di masa depan.
Acara selanjutnya adalah sosialisasi mengenai pemanfaatan tanaman obat keluarga yang disampaikan oleh salah satu dosen Fakultas Farmasi Universitas Jember yaitu ibu Dr. apt. Siti Muslichah, S.Si., M.Sc. Materi yang disampaikan mencakup jenis-jenis tanaman obat yang mudah ditanam di pekarangan rumah, manfaat kesehatan dari masing-masing tanaman, dan cara mengolahnya menjadi obat tradisional yang efektif. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Ibu-ibu PKK dengan antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka terkait penggunaan tanaman obat dalam keluarga. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperdalam pemahaman mereka dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan tanaman obat. Kegiatan hari ketiga ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mempererat hubungan antara ibu-ibu PKK dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan alami melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga. Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan ibu-ibu PKK Rambipuji dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, menyebarluaskan pengetahuan yang telah mereka peroleh dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitar.