PENDELEGASIAN IPLF 2024 DI KOTA YOGYAKARTA
IPLF kali ini diselenggarakan pada tanggal 2-5 Januari 2024 di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta sebagai tuan rumah. Tema yang diangkat pada IPLF 2024 adalah “Bersinergi Membangun Kader Farmasi yang Berkarakter, Tangguh, dan Unggul untuk Masa Depan Farmasi yang Berkemajuan”. Pada kegiatan IPLF 2024 kali ini LEM Universitas Jember mendelegasikan 2 orang kader yang merupakan mahasiswa semester tiga yaitu Apip Purwaji dan Ismi Laili .
IPLF 2024 diawali dengan registrasi peserta dan dilanjutkan dengan opening ceremony yang dilaksanakan di meeting room Hotel Tjokro Style , Yogyakarta. Setelah pembukaan selesai, dilanjutkan pemaparan materi. Hari pertama terdapat dua materi yang disampaikan yaitu Analisis dan Dinamika Kefarmasian di Indonesia serta Dinamika dan Kondisi Pendidikan Tinggi Farmasi di Indonesia. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan kegiatan screening test pada pukul 20.05 WIB sampai dengan selesai. Hari kedua terdapat penyampain materi kembali sebanyak lima materi, yaitu materi Transformative Leadership and Reality Leadership, Youth Empowerment for Progressive Village Development, Pharmapreneur, Cara Penulisan Kajiian Strategis , dan Ideology, Politic, Strategy, and Tactic. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan kegiatan screening test kembali. Hari ketiga terdapat beberapa agenda kegiatan yang diawali dengan outbound, penugasan mengenai isu kajian strategis dan presentasi hasil penugasan yang telah dilakukan. Pada malam hari dihari ketiga dilanjutkan dengan penampilan budaya dari masing masing wilayah ISMAFARSI dan dilanjutkan dengan closing ceremony. Pada agenda closing ceremony terdapat sesi pengumuman beberapa nominasi selama kegiatan IPLF 2024. Salah satunya terdapat nominasi best team isu kajian strategis (4 orang / team ) yang salah satu anggota kelompoknya merupakan peserta delegasi LEM Universitas Jember, yakni Apip Purwaji. Judul yang diangkat pada policy brief kajian strategis saat itu adalah ‘Analisis Relevansi Sistem Pendidikan Kefarmasian dengan Kebutuhan Tenaga Kefarmasian di Indonesia’