Kajian Muslimah (KAMUS) 4
Kajian Muslimah atau disingkat KAMUS merupakan salah satu program kerja dari UKKI Asy Syifa’ Fakultas Farmasi Universitas Jember yang mana pada periode ini dilaksanakan sebanyak empat kali. Kajian Muslimah ini dapat diikuti oleh seluruh muslimah Universitas Jember. Kajian muslimah diadakan untuk membahas dan mengkaji seputar permasalahan yang akan dihadapi seorang muslimah diwaktu yang akan datang dengan penjelasan menurut pandangan Islam berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist. Acara Kajian Muslimah yang keempat ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2021 dengan tema “Muslimah’s Mental Health” yang diisi oleh Ibu Dr. apt. Fifteen Aprilia Fajrin, S.Farm.,M.Farm. sebagai pemateri, melalui via google meet. Kajian Muslimah diikuti oleh 44 peserta. Acara Kajian Muslimah 4 ini berlangsung selama 1,5 jam yang dimulai pada pukul 15.30-17.00 WIB, yang diawali dengan presensi peserta, kemudian pembukaan serta pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilajutkan dengan pretest untuk mengetahui pemahaman awal peserta sebelum mengikuti acara.
Setelah itu, memasuki acara inti yaitu penyampaian materi tentang Muslimah’s Mental Health oleh Ibu Dr. apt. Fifteen Aprilia Fajrin, S.Farm.,M.Farm. Setelah penyampaian materi, dilakukan sesi diskusi yang ditujukan kepada peserta yang ingin bertanya lebih lanjut terkait materi yang disampaikan. Acara Kajian Muslimah diakhiri dengan posttest dan pemaparan ringkasan materi oleh moderator serta dilanjutkan doa penutup oleh pemateri. Materi yang disampaikan dalam Kajian Muslimah adalah tentang tanggapan muslimah terhadap mental health yang akhir-akhir ini menjadi topik hangat dan memerlukan perhatian khusus dari lingkungan sekitar akibat dari adanya pandemi covid-19 yang belum berakhir ini.
Di seluruh dunia dipastikan setidaknya ada orang yang mengalami kesehatan mental yang buruk sehingga untuk mendukung program kesehatan mental pada tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Kesehatan mental sendiri memiliki pengertian yaitu suatu kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala gangguan mental dan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual serta emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain yang secara normal dalam menjalankan kehidupannya. Karakteristik seseorang yang memiliki pribadi yang sehat mental dalam aspek pribadi terbagi menjadi 4 aspek yaitu fisik, psikis, sosial, dan moral-religius. Secara fisiknya pribadi yang sehat mental memiliki ciri sehat dan tidak sakit-sakitan. Secara psikis pribadi yang sehat mental memiliki respon emosional, mampu menyatakan pendapat dan bertindak serta terhindar dari gangguan psikologis. Secara sosial pribadi yang sehat mental memiliki rasa empati dan kasih sayang pada orang lain, mampu bersosialisasi dengan orang lain, dan toleran. Secara moral-religius pribadi yang sehat mental akan selalu mengingat Allah dan mengamalkan ajaranNya.
Gangguan mental dapat terjadi dari faktor biologis, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan beauty standart. Kebanyakan orang yang terkena gangguan mental akan dicap sebagai orang aneh yang harus dikucilkan sehingga membuat siapa saja khawatir akan diri sendiri dan tidak memiliki keberanian dalam menyampaikan permasalahannya kepada orang lain karena malu dan menyebabkan terjadinya depresi. Secara biologis, perempuan lebih berisiko tinggi mengalami gangguan mental karena perempuan yang lebih sering menunjukkan perubahan emosional. Agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, orang yang beriman akan selalu mengingat Allah, mengerti tujuan hidupnya di dunia dan di akhirat kelak sehingga agama bisa menjadi penjaga dalam kesehatan mental seseorang. Dalam Islam diturunkannya Al-Qur’an salah satu fungsinya yaitu sebagai asy-Syifa atau obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun rohani. Salah satu ayatnya pada Q.S. Ar-Ra’d ayat 28 memiliki arti “[yaitu] orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”. Selain itu, prespektif Islam dalam menjaga kesehatan mental dapat dilakukan dengan cara shalat yang khusyuk, berdzikir, banyak bersyukur, menghindari perbuatan dosa, menghindari penyakit hati, makan makanan halal, dan berolahraga. Kesimpulan yang dapat diambil dari materi ini adalah sebagai seorang umat Islam hendaklah selalu mengingat Allah dalam berbagai hal yang dilakukan untuk dapat mencapai ridha-Nya dan menjalankan setiap ajaran-Nya dengan ikhlas dan bertanggung jawab serta selalu bersyukur terhadap apapun yang terjadi pada diri kita. Dengan demikian, seburuk apapun yang terjadi pada kehidupan kita, mungkin Allah menginginkan kita untuk belajar tentang kehidupan dan mempersiapkan sesuatu yang lebih besar di masa depan.