KAJIAN MUSLIMAH 3 “MENJAGA MARWAH DIRI SEBAGAI SEORANG MUSLIMAH”
Kajian Muslimah atau disingkat KAMUS merupakan salah satu program kerja dari UKKI Asy Syifa’ Fakultas Farmasi Universitas Jember yang mana pada periode ini dilaksanakan sebanyak tiga kali. Kajian Muslimah ini dapat diikuti oleh seluruh muslimah Universitas Jember. Kajian muslimah diadakan untuk membahas dan mengkaji seputar permasalahan yang akan dihadapi seorang muslimah diwaktu yang akan datang dengan penjelasan menurut pandangan Islam berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist. Acara Kajian Muslimah yang pertama ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2023 dengan tema “Menjaga Marwah Diri sebagai Seorang Muslimah” yang diisi oleh Yuliana Henggriani S.Pi, secara daring melalui zoom meeting. Kajian Muslimah diikuti oleh 20 peserta dan 14 panitia yang hadir.
Acara Kajian Muslimah 1 ini berlangsung selama 1 jam 35 menit yang dimulai pada pukul 15.30-17.05 WIB, yang diawali dengan presensi peserta, kemudian pembukaan oleh Yuliana Henggriani S.Pi. selaku pembina UKKI Asy Syifa’ dan sambutan-sambutan oleh ketua UKKI Asy Syifa’, ketua pelaksana Kajian Muslimah serta perwakilan dari PSDM Badan Eksekutif Mahasiswa, lalu pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan pretest untuk mengetahui pemahaman awal peserta sebelum mengikuti acara. Setelah itu, memasuki acara inti yaitu penyampaian materi tentang Menjaga Marwah Diri sebagai Seorang Muslimah oleh Yuliana Henggriani S.Pi. Setelah penyampaian materi, dilakukan sesi diskusi yang ditujukan kepada peserta yang ingin bertanya lebih lanjut terkait materi yang disampaikan. Acara Kajian Muslimah diakhiri dengan posttest dan sesi foto bersama serta dilanjutkan doa penutup.
Materi yang disampaikan dalam Kajian Muslimah adalah mengenai pentingnya seorang muslimah menjaga marwahnya. Dalam mewujudkan harga diri terdapat tiga hal yang saling melengkapi yaitu izzah (kemuliaan diri), muru’ah atau marwah (menjaga kehormatan diri), dan iffah ( menahan diri). Wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut. Wanita pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya, menjunjung tinggi hak Rabb-nya dan setia menjalankan sunnah rasul-Nya. Hal tersebut merupakan alasan pentingnya seorang muslimah menjaga marwahnya.
Wanita diciptakan oleh Allah dengan segala kemulian-kemuliaan-Nya. Wanita memiliki kewajiban yang sama dengan pria dalam Islam, yakni untuk beribadah kepada Allah. Allah telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.
Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang muslimah untuk menjaga kehormatannya adalah dengan berhijab. Berhijab merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan bagi setiap wanita muslimah dan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab, haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Adapun keutamaan-keutamaan berhijab adalah menjaga kehormatan, membersihkan hati, tanda kesucian, menjaga rasa malu dan melahirkan akhlak yang mulia. Melalui hijab, seorang muslimah diharapkan malu apabila melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Kodrat wanita adalah berada dalam rumah. Bahkan, bagi seorang wanita sholat di dalam rumah lebih di sunnahkan. Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu “Rumah”. Namun, hal tersebut juga dapat menyesuaikan kondisi dalam rumah tangganya.
Selain berada dalam rumah, bersolek juga merupakan salah satu kodrat wanita. Namun, bersolek secara berlebihan dan tidak pada tempatnya akan mendatangkan bahaya bagi wanita itu sendiri. Apabila bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah. Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian. Selain hal di atas, terdapat beberapa tabarruj model jahiliyah lainnya seperti, berjalan dengan dibuat-buat, mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram dan menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang digunakan.
Menikah juga menjadi slah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kehormatan seorang muslimah. Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari materi ini adalah muslimah harus menjaga harga dirinya karena seorang muslimah merupakan pembangun generasi (ummul madrasah). Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw, “Sesungguhnya Allah SWT senang dengan hamba-Nya yang mukmin dan faqir namun tetap menjaga kehormatan dirinya serta menanggung nafkah keluarganya”.