Kaifaj (Kajian Islam Fakultas Farmasi Universitas Jember) 3
Kaifaj (Kajian Islam Fakultas Farmasi Universitas Jember) merupakan salah satu program kerja dari UKKI Asy-Syifa yang dilaksanakan tiga kali dalam satu periode. Pada acara Kaifaj yang ke-3 ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 12 September 2021 secara online via zoom meeting dengan tema “How to be a Good Muslimpreneur?”. Materi disampaikan oleh Bapak apt. Dwi Nurrahmanto, S.Farm., M.Sc.
Kajian Islam Fakultas Farmasi Universitas Jember yang ketiga ini memiliki beberapa rangkain acara. Sebelum acara dimulai, peserta diarahkan untuk mengisi link presensi kemudian dilanjutkan dengan pretest untuk mengetahui pengetahuan peserta mengenai materi yang akan disampaikan. Selanjutnya dilanjutkan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-qur’an, lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi. Kemudian saat diakhir acara, peserta mengisi postest untuk mengetahui pemahaman peserta memgenai materi yang telah disampaikan dan acara ditutup dengan doa.
Materi yang disampaikan adalah tentang bagaimana cara menjadi muslimpreneur yang baik. Secara harfiah entrepreneur berarti mengambil langkah memasuki suatu aktifitas tertentu atau menyambut tantangan. Wirausaha itu wajib di dalam dirinya itu tertanam dan memiliki paling tidak tiga hal yakni imajinasi (Imagination), fleksibel (Flexibility), dan bersedia menerima resiko (Acceptance of Risks). Mindset yang dimiliki entrepeneur adalah kembangkan wawasan tentang konteks perilaku pelanggan, bereksperimen dengan cerdas, habiskan imajinasi alih-alih uang, pembingkaian sangat penting bagi pemimpin wirausaha, menghormati prioritas. memperhatikan risiko kegagalan, dan memulai usaha sejak dini. Al-Qur’an menyebutkan kalimat kerja dengan frekuensi yang sedemikian banyak. Bahkan hampir setiap halaman Al-Qur’an ada yang mereferensi pada kerja itu. Sebanyak 360 ayat yang membicarakan tentang “amal” dan 109 yang membicarakan tentang “fiil” (dua kata itu sama-sama bermakna kerja dan aksi). Frekuensi penyebutan tentang kerja yang demikian banyak ini menunjukkan betapa pentingnya segala bentuk kerja produktif dan aktivitas yang menghasilkan di dalam AlQur’an. Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan Islam merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan tetap akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Al Mulk : 15). Hadist dari Ahmad meriwayatkan “Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu rizki”. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits yang mendorong umat Islam untuk berwirausaha. Berbisnis (bekerja) sebagai bagian dari kewajiban yang diperintahkan Allah SWT. Integritas wirausahawan muslim adalah taqwa, tawakkal, dzikir, bersyukur. perlu memiliki jiwa bebas-merdeka, motivasinya bersifat vertical dan horisontal, niat suci dan ibadah, memandang status dan profesi sebagai amanah, aktualisasi diri untuk melayani, bangun lebih pagi untuk mencari rezeki, jujur, selalu berusaha meningkatkan llmu dan ketrampilan, menyambung tali silaturahmi, semangat hijrah, keberanian memulai, memulai usaha dengan modal sendiri walaupun kecil, sesuaikan dengan bakat, menunaikan zakat, infaq dan sadaqah, puasa dan sholat sunat dan sholat malam, mengasuh anak yatim, dan memampukan orang miskin. Rahasia sukses enterpreneurship islami menurut ajaran nabi adalah tidak menipu, tidak menjual barang dagangan dengan bersumpah dusta (palsu), tidak mengurangi timbangan, tidak menimbun barang dan monopoli, menjauhi riba, mempermudah urusan, tidak menjual barang yang haram atau syubhat, tidak berjualan di masjid dan waktu adzan, berterus terang jika barang yang dijual ada cacatnya, taqwa, jujur dan amanah.
Kesimpulan dari materi yang dipaparkan adalah bekerja atau berbisnis memang bukan sekedar kegiatan ekonomi, melainkan aktivitas cermin keimanan, manifestasi tauhid, dan bukti ketinggian akhlak dan barometer ketakwaan kepada Allah SWT. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat al-quran atau hadits yang mendorong umat Islam untuk wirausahawan yang baik dan berlandaskan ajaran agama Islam.