Diklat Asy Syifa 2020
Diklat merupakan salah satu kegiatan utama UKKI Asy Syifa’ yang dilakukan secara rutin setiap memasuki awal periode baru. Dalam diklat ini akan dilakukan open recruitment anggota baru UKKI Asy Syifa’ sebagai sarana untuk mencetak generasi penerus yang memiliki kematangan dan kebijaksanaan berpikir, memiliki sifat-sifat islami, serta senantiasa memiliki kesadaran bahwa dakwah merupakan suatu kewajiban yang harus direalisasikan dalam kehidupan. Pada periode ini diklat dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 11-12 Juli 2020 dengan tema “Peningkatan Kualitas Iman dan Takwa, Ukhuwah Islamiyah serta Kemampuan
Berorganisasi melalui Kegiatan Diklat bersama UKKI Asy Syifa”. Kegiatan diklat tersebut di isi oleh tiga pemateri yaitu Ustadz Ahmad Syaifuddin Amin, S.Ag., Ustadz Hutri Agus Prayudo, Bayu Tri Murti, S. Farm., M.App.Sci. Diklat tersebut diikuti oleh 63 peserta.
Diklat berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama berlangsung pukul 09.00-14.05 WIB, diawali dengan pembukaan kemudian dilanjut pretest materi pertama untuk mengetahui pemahaman peserta sebelum materi pertama disampaikan. Setelah itu masuk kepada acara inti yakni materi tentang ukhuwah yang disampaikan Ustadz Ahmad Syaifuddin Amin, S.Ag. Kemudian lanjutkan posttest bagi peserta. Setelah itu istirahat untuk ishoma. Kemudian dilanjutkan dengan pretest sebelum materi dua disampaikan, setelah itu pemaparan materi kedua tentang isu perubahan tata cara ibadah selama pandemi COVID-19. Setelah itu posttest.
Pada hari kedua berlangsung pukul 09.00-14.20 WIB. Diawali dengan pembukaan dan pengenalan UKKI Asy-Syifa’, kemudian dilanjut pretest materi ketiga untuk mengetahui pemahaman peserta sebelum materi ketiga disampaikan kemudian diadakan games. Setelah itu masuk kepada acara inti yakni materi tentang materi organisasi yang disampaikan Bayu Tri Murti, S. Farm., M.App.Sci. Acara terakhir yaitu penutup.
Materi pertama yaitu tentang ukhuwah, Ukhuwah berasal dari kata dasar “Akha” yang berarti bersaudara. Secara bahasa, ukhuwah adalah persaudaraan. Contoh dari ukhuwah yaitu Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan sesama umat muslim). Macam-macam Ukhuwah : (1)
Ukhuwah Basyariyah (Persaudaraan sesama manusia), penjelasan ukhuwah ini terdapat dalam
Q.S. An-Nisa’ ayat 1 dan H.R. Muslim No 960 tentang persaudaraan sesama manusia. Kewajiban sebagai seorang manusia yaitu wajib menjaga persaudaraan dengan saudara yang lain. (2) Ukhuwah Diniyah/Islamiyah (Persaudaraan sesama saudara muslim). Penjelasan ukhuwah ini terdapat dalam H.R. Muslim. (3) Ukhuwah Wathoniyah (Persaudaraan sesama manusia satu tanah air). Penjelasan ukhuwah ini terdapat dalam Q.S. Al-Syuara ayat 105-106. Contoh : Piagam Madinah yang merupakan wujud Ukhuwah Wathoniyah dalam islam. (4)
Ukhuwah Nasabiyah. Penjelasan ukhuwah ini terdapat dalam Q.S. Yusuf ayat 7. Dalam AlQuran, terdapat 18 ayat yang menjelaskan Ukhuwah Nasabiyah dan terdapat 33 kali kata ukhuwah. Hakikat Ukhuwah : Ukhuwah adalah nikmat Allah SWT, Ukhuwah Sirru Quwah AlUmmah, Ukhuwah Fid Din Awlamin Al-Ukhuwah Fi Nasab, Taqwa syarat pemersatu abadi ukhuwah. Menanam dan memupuk Ukhuwah ala Rasulullah SAW : Ta’aruf, Tahadu, Takaful wa ta’awan, Tasamuh wa tafahum, Ta’lif Al-Qalbi bid du’a.
Materi kedua tentang isu perubahan tata cara ibadah selama pandemi COVID-19. Ibadah merupakan kebutuhan rohani ataupun spiritual bagi manusia. Dalam ibadah terdapat 2 kaidah yaitu kaidah baku dan kaidah fleksibel (rukshah). Kaidah baku terdapat dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56 dan Q.S. Al-Ghafir ayat 60. Sedangkan, kaidah fleksibel (rukshah) merupakan ibadah dapat bersifat rukshah atau fleksibel, apabila ada udzur/keadaan darurat. Tetapi juga tidak boleh sembarangan mengarang ibadah yang telah ditetapkan seperti yang telah dijelaskan dalam Al-
Qaward Wal Ushul Al-Jami’ah 72. Ibadah bersifat rukshah juga dijelaskan dalam Q.S. Al-a’raf ayat 179. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling mulia. Manusia dibedakan menjadi 2, yaitu manusia sejati dan manusia jadi-jadian. Manusia sejati adalah manusia yang tidak menuruti keinginan hawa nafsunya. Sedangkan, manusia jadi-jadian adalah manusia yang selalu menuruti keinginan hawa nafsunya. Manusia jadi-jadian memiliki mata tetapi tidak untuk melihat, memiliki telinga tetapi tidak untuk mendengar, dan memiliki hati tetapi tidak untuk memahami. Selama masa pandemi COVID 19, ibadah bisa dilakukan secara rukshah/fleksibel. Tetapi harus tetap mengacu pada dalil/cara yang telah ditetapkan, tidak dilebih-lebihkan maupun dikurangi.
Materi ketiga tentang organisasi. Organisasi akan menjadi lebih berkembang dan besar, karena adanya ide-ide baru yang dikembangkan. Terdapat sebuah istilah Golden Circle yang diperkenalkan oleh Simon Sinek (2009). Terdapat 3 komponen utama Golden Circle, yaitu: apa target kita? bagaimana kita dapat mencapainya? mengapa kita melakukan/memperjuangkannya? Jika 3 komponen tersebut bisa dilakukan dengan seimbang, sehingga dapat memberikan filter dalam menentukan tujuan. Setiap organisasi dan individu tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mewujudkannya. Akan tetapi, sangat sedikit organisasi tahu mengapa mereka melakukan hal tersebut. Sebagai seorang muslim, tujuannya adalah mendapatkan ridho Allah SWT. Dalam Islam, organisasi dijelaskan dalam Q.S. As-Shaf. Struktur otak terdapat 3 bagian : New Brain : Pikiran yang bersifat rasional, Limbic Brain : Emosi, Reptilian : Pembuat Keputusan. For the Golden Circle to work properly, we must to : Clarity of Why, Discipline of How, Consistency of What. Cara menyeimbangkan antara organisasi dengan agama adalah sebagai berikut : memiliki visi yang baik, skala prioritas, disiplin, kualitas, menulis rincian impian, stabil ruuhiyah, memiliki teman yang baik, memiliki apresiasi dan responsif, bahagia, melakukan yang terbaik.
Kesimpulan dari ketiga materi tersebut yaitu ukhuwah berasal dari kata “Akha” yang berarti bersaudara. Secara bahasa, ukhuwah memiliki arti persaudaraan. Macam-macam Ukhuwah yaitu: Ukhuwah Basyariyah, Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, dan
Ukhuwah Nasabiyah. Hakikat dari adanya ukhuwah yaitu : Ukhuwah adalah nikmat Allah SWT, Ukhuwah Sirru Quwah Al-Ummah, Ukhuwah Fid Din Awlamin Al-Ukhuwah Fi Nasab, Taqwa syarat pemersatu abadi ukhuwah. Terdapat cara memupuk Ukhuwah yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW yaitu : Ta’aruf, Tahadu, Takaful wa ta’awan, Tasamuh wa tafahum, dan Ta’lif
Al-Qalbi bid du’a. Ibadah merupakan kebutuhan rohani ataupun spiritual bagi manusia. Dalam ibadah terdapat 2 kaidah yaitu kaidah baku dan kaidah fleksibel (rukshah). Ibadah dapat bersifat rukshah atau fleksibel, apabila ada udzur/keadaan darurat. Tetapi juga tidak boleh sembarangan mengarang ibadah yang telah ditetapkan. Manusia dibedakan menjadi 2 yaitu: manusia sejati dan manusia jadi-jadian. Selama masa pandemi COVID-19, ibadah bisa dilakukan secara rukshah/fleksibel. Tetapi harus tetap mengacu pada dalil/cara yang telah ditetapkan, tidak dilebih-lebihkan maupun dikurangi. Organisasi akan menjadi lebih berkembang dan besar, karena adanya ide-ide baru yang dikembangkan. Terdapat sebuah istilah Golden Circle yang diperkenalkan oleh Simon Sinek (2009). Setiap organisasi dan individu tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mewujudkannya. Akan tetapi, sangat sedikit organisasi tahu mengapa mereka melakukan hal tersebut. Sebagai seorang muslim, tujuannya adalah mendapatkan ridho Allah SWT. Dalam Islam, organisasi dijelaskan dalam Q.S. As-Shaf. Terdapat cara menyeimbangkan organisasi dengan agama yaitu : disiplin, bahagia, memiliki visi yang baik, dsb.